Indonesia tak cuma diserbu peritel asing, peritel lokal pun turut ambil bagian dalam bisnis subur ini. Adalah keluarga Tahir, orang terkaya di Indonesia ke 13 versi Forbes Maret 2012 yang mencoba mengais keuntungan di sektor ritel.
Sebelumnya, Tahir memiliki gurita bisnis di beberapa sektor yang tergabung dalam Grup Mayapada. Tahir yang memiliki kekayaan US$1,3 miliar atau sekitar Rp11,7 triliun dengan kurs Rp9.000 per dolar AS, telah memiliki Bank Mayapada, Rumah Sakit Mayapada, Mayapada Tower, dan Sona Topas Tower.
Sepintas, minimarket di lantai dasar Mayapada Tower, Jalan Sudirman, Jakarta, biasa-biasa saja. Sesekali lalu lalang keluar masuk pembeli. Sesekali pelayan juga lewat.
Dipenuhi ornamen orange, Bao Bao Express ini menyediakan berbagai macam kebutuhan orang-orang kantor, seperti makanan ringan, minuman dingin, kopi, dan sejumlah kebutuhan lain. Persis layaknya Indomaret dan Alfamart, atau lebih tepatnya Startmart, milik jaringan Hero.
Tapi gerai berlogo perempuan berbaju khas Cina warna merah ini menawarkan lain, yakni kenyamanan dan keamanan. Gerai ini aman dan nyaman karena terletak di dalam gedung. "Perbedaan kami memang di sini. Kami memilih tempat yang tertutup," kata Direktur Bao Bao Express Stanley Goliath.
Istimewanya, Bao Bao yang berarti anak manis ini tak hanya menjual kebutuhan. Di sini orang tak perlu pusing membayar tagihan telepon, listrik, internet, maupun yang lain. "Sambil minum kopi, konsumen bisa membayar semuanya, termasuk membeli tiket kereta api," kata Stanley.
Bahkan, sejak awal tahun ini Bao-bao bekerja sama dengan Polda Metro Jaya memberi layanan jasa perpanjangan surat izin mengemudi dan pajak kendaraan. Jadi konsumen benar-benar dimanjakan.
Stanley sadar bahwa pekerja kantoran tidak sempat mengurus hal-hal sepele seperti pembayaran-pembayaran, serta perpanjangan SIM dan STNK. "Di sini ada," katanya.
Tak cuma itu, bagi pekerja kantoran yang malas mencuci pakaian, Bao Bao juga menyediakan jasa laundry. Sambil ke kantor, gerai Bao Bao yang berada di lantai dasar dekat dengan parkir kendaraan juga bisa jadi alternatif. "Sambil ke kantor bawa cucian kotor, pulang sudah bersih."
Memang minimarket yang pertama kali beroperasi pada Oktober 2010 ini membidik para pekerja. Tak aneh bila layanan dan dagangannya tak jauh dari kebutuhan kaum urban, seperti makanan ringan, minuman kalengan atau seduhan, toiletries, isi pulsa, hingga pembayaran rekening listrik.
Di teras luar, Bao Bao juga menyediakan meja dan kursi buat konsumen menikmati penganan setelah berbelanja. "Ini strategi kami menyiasati padatnya jam kerja," ujar Stanley.
Kini 15 gerai sudah berdiri, sebagian besar di perkantoran, sedangkan yang lain di rumah sakit dan pertokoan. Tahun ini, Stanley menargetkan bisa membuka 100 cabang. "Lima tahun ke depan 1.000 cabang," katanya.
Sumber : VIVAnews
No comments:
Post a Comment