PT Adaro Energy Tbk menandatangani opsi pemberian pinjaman yang dapat dikonversi (convertible loan) dengan tenor tiga tahun untuk mengakuisisi kepemilikan saham pengendali atas PT Bhakti Energi Persada.
Melalui pinjaman ini, Adaro akan memiliki pengendalian penuh terhadap manajemen dan semua pembiayaan atas Bhakti Energi Persada sejak ditandatanganinya perjanjian opsi itu.
Dikutip dari Bursa Efek Indonesia, Kamis 31 Mei 2012, disebutkan, dalam opsi satu, Adaro akan memberikan pinjaman hingga US$500 juta untuk mengakuisisi 51 persen saham pada kepemilikan Bhakti Energi Persada dalam jangka waktu tiga tahun.
Perusahaan tambang batu bara milik pengusaha Garibaldi Thohir ini dapat memutuskan untuk mengonversikan pinjaman menjadi ekuitas pada akhir periode tiga tahun tersebut.
Sementara itu, untuk opsi dua, yang ditandatangani dengan PT Persada Capital Investama, PT Triputra Investindo Arya, dan ahli waris dari almarhum Winarto juga bertenor tiga tahun.
Persada dan Triputra memiliki Bhakti Energi untuk porsi masing-masing sebesar 30,78 persen. Apabila digabungkan dengan kepemilikan Winarto yang meliputi 18,21 persen, porsi saham di Bhakti Energi sekitar 79,8 persen.
Opsi dua memberikan Adaro hak untuk mengakuisisi kepemilikan pemegang saham pengendali Bhakti Energi, yang bersama-sama memiliki porsi kepemilikan sebesar 79,8 persen dengan kompensasi 2,38 miliar saham Adaro.
Pada keterangan tertulis itu disebutkan, bagi Adaro, kedua opsi hanya merupakan pilihan dan perusahaan tidak berkewajiban untuk melaksanakan opsi tersebut.
Sebagai informasi, Persada dan Triputra dimiliki oleh dua dari lima pemegang saham mayoritas Adaro Energy, yaitu Benny Subianto dan Teddy Rachmat.
Adaro Energy dimiliki oleh lima pemegang saham mayoritas dengan porsi 63 persen dan tidak ada pemegang saham tunggal yang memiliki kepemilikan pengendali terhadap Adaro Energy.
Presiden Direktur Adaro, Garibaldi Thohir, mengatakan, pihaknya puas dengan perjanjian yang ditandatangani dengan Bhakti Energi. Ia merasa, Bhakti Energi berpotensi membantu Adaro untuk mencapai tujuan utama perseroan dalam menghasilkan nilai yang besar dan berkesinambungan dari batu bara Indonesia.
"Kami bekerja selama dua tahun untuk bernegosiasi dalam mencapai perjanjian yang disusun secara unik guna meminimalkan risiko bagi Adaro," kata Garibaldi.
"Meskipun puas dengan kesempatan di Bhakti Energi ini, kami ingin menekankan bahwa kami akan menggunakan penilaian terbaik sebelum menyuntikkan dana untuk mengembangkan aset-aset Bhakti Energi," ujarnya.
Seperti diketahui, Bhakti Energi didirikan pada 2002 dan memegang tujuh konsesi batu bara termal rendah kalori di Kecamatan Muara Wahau, Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur.
Selain itu, perusahaan memiliki dua usaha transportasi di Kalimantan Timur untuk mendistribusikan batu bara Bhakti Energi ke wilayah pesisir.
Sumber : VIVAnews
No comments:
Post a Comment