Thessaloniki - Pebisnis berkebangsaan Yunani, Yannis Sergakis, menyampaikan kesaksian dan pengalamannya berbisnis di Indonesia. Selagi Eropa krisis, Indonesia adalah pilihan menarik untuk investasi.
Dalam seminar investasi bertema Investment Opportunity in Indonesia di Thessaloniki, Yunani (13/6/2012), Sergakis mengatakan bahwa pebisnis Indonesia menjalankan usaha dengan modal kepercayaan, kejujuran dan kerja keras.
"Nilai-nilai yang sangat saya hargai dan telah membuat usaha saya berkembang secara pelan namun pasti. Saat ini, Indonesia telah menjadi tanah air kedua saya," ujar pemilik usaha dengan benderaArchegonon itu.
Sergakis, yang telah sukses berbisnis di Indonesia selama 14 tahun hingga hari ini, mengajak para pemilik kapital Yunaniuntuk tidak ragu berinvestasi di Indonesia.
Lanjut Sergakis, satu kunci penting untuk berbisnis dengan orang-orang Indonesia, yang berlatar belakang budaya berbeda dengan budaya Yunani adalah calon investor perlu beradaptasi dengan budaya setempat dan tidak memaksakan budaya mereka.
"Saya juga mempelajari Bahasa Indonesia untuk mempermudah komunikasi dengan mitra bisnis dan pekerjanya, sehingga pada akhirnya mendapatkan hasil yang saya inginkan," pungkas Sergakis.
Seminar bisnis ini, sebagaimana keterangan Sekretaris I KBRI Athena Jani Sasanti, merupakan inisiatif dan kerjasama KBRI Athena dengan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Indonesia dan Thessaloniki Chamber of Commerce and Industry (TCCI), dihadiri75 pebisnis setempat.
SebelumnyaWakil Ketua TCII, Emmanual Vlachogiannis, dalam pidato pembukaannya menggarisbawahi bahwaYunani-Indonesia memiliki banyak kesamaan baik dari segi geografis sebagai sesama negara kepulauan maupun kondisi dimana kedua negara pernah mengalami krisis ekonomi.
Yunani saat ini tengah mengalami krisis ekonomi dan keuangan, sedangkan Indonesia telah berhasil bangkit dari krisis ekonomi yang melanda Asia di tahun 1997.
"Yunani perlu belajar dari kesuksesan Indonesia bangkit dari krisis ekonomi. Dengan berbagai kesamaan ini, terbuka peluang kerjasama kedua negara khususnya di sektor ekonomi dan perdagangan," demikianVlachogiannis.
Sementara ituKonsul Kehormatan RI untuk Thessaloniki, Dimitris Ramoglou menyampaikan gambaran keunggulan Indonesia di bidang ekonomi termasuk keberhasilan Indonesia menjadi anggota G-20.
"Indonesia berdasarkan lembaga pemeringkat kredit juga telah menempati posisi investment grade. Indonesia juga unggul sebagai negara dengan penduduk terbesar keempat di dunia dan 60% diantaranya berusia di bawah 39 tahun," imbuhRamoglou.
Sedangkan Direktur Perencanaan Infrastruktur BKPM Fritz Horas Silalahimenyampaikan paparan mengenai Indonesia Investment Climate Update. Silalahi menggarisbawahi bahwa iklim investasi Indonesia semakin kondusif untuk penanaman modal, khususnya pemberian insentif-insentif kepada pebisnis asing.
Di bidang infrastruktur, disampaikan mengenai perkembangan proyek-proyek di Indonesia yang sedang dan akan dilakukan.Salah satu fokus pembangunan infrastruktur adalah pembangunan pelabuhan kapal pesiar di Tanah Ampo, Bali, untuk menunjang pariwisata.
Mengingat infrastruktur pelabuhan kapal pesiar di Yunani sudah sedemikian maju, maka sangat diharapkan pengalaman pembangunan tersebut dapat dibagi dengan pihak Indonesia.
Dalam kesempatan itu pebisnis Yunanimenanyakan mengenai instrumen penyelesaian sengketa yang digunakan oleh Indonesia dalam kasus sengketa investasi dan prospek sektor usaha dari Yunani yang dapat dibuka di Indonesia.
Para peserta juga tertarik dengan informasi investasi secara lebih mendetil per sektor usaha. Menanggapi hal tersebut, pihak BKPM berjanji untuk segera mengirimkan data yang diminta.
Mewakili KBRI Athena, KUAI Abdul Fatah Zainal menyampaikan apresiasi atas kerjasama yang baik dari pihak TCII, delegasi BKPM dan kehadiran para pebisnis Yunani dalam seminar.
KUAI menjelaskan, kunjungan delegasi BKPM selain menjadi pembicara pada seminar promosi, juga mengadakan dialog kebijakan dengan Kementerian Pariwisata dan Kebudayaan Yunani, Port Authority Athena dan Perusahaan Kapal Pesiar Louis Cruise.
Sumber : detik.com
No comments:
Post a Comment