Sunday, June 10, 2012

Setia Kawan, Sudono Salim Tak Lari Kala Soeharto Jatuh

Setia Kawan, Sudono Salim Tak Lari Kala Soeharto Jatuh
Jakarta: Taipan Sudono Salim atau populer dengan Liem Sioe Liong, dikenal berjaya karena kedekatannya dengan Soeharto, mantan Presiden. Menurut pendiri Independent Research & Advisory Indonesia, Lin Che Wei, Liem adalah sosok yang setia kawan.

"Ketika Soeharto jatuh, dia terkena dampaknya, dan dia menerima," kata Che Wei, Minggu 10 Juni 2012. "Yang saya hormati, dia setia kawan. banyak yang lain ketika susah, melarikan diri, tapi dia menerima,"

Salim memang dikenal dekat dengan Presiden RI ke-2, Soeharto. Kedekatan Salim dengan Soeharto diakui Che Wei berperan penting dalam perkembangan usaha-usaha Salim. Tak pernah ada penguasa lain yang sedekat itu dengan Salim, selain Soeharto. "Pengusaha pasti ada kedekatan, tapi pascaSoeharto lengser, tidak ada yang sedekat itu," ucap Che Wei.

Pengusaha yang lahir di tanah Tiongkok tersebut, seingat Che Wei, memulai bisnisnya dari berdagang kacang-kacangan dari Medan. Usahanya mulai berkembang ketika ia membuat pabrik sabun dan menjadi supplier sabun untuk militer.

Saat berbisnis sabun inilah, Salim mengenal Soeharto. Pada 1968, ia mendapat peluang bisnis besar sebagai supplier cengkeh. Pada masa tahun ''68-''98 inilah, Che Wei menyebut tahun keemasan Salim. "Setelah jadi supplier sabun ke tentara, dia mulai kenal ke Soeharto, setelah itu dia bikin BCA, bikin pabrik terigu, indomobil dan seterusnya," ucap Che Wei.

Seiring kejatuhan Soeharto dan krisis ekonomi 1998, TSalim ikut terpuruk. Ia harus kehilangan aset-aset sejumlah perusahaannya termasuk aset BCA. Sebuah perusahaan, Holdiko Perkasa, bahkan sengaja dibentuk pemerintah untuk menjual satu per satu aset Salim. Ketika masa itu, Che Wei mengingat, kisruh terjadi antara generasi kedua Salim dengan generasi kedua kawan sekongsinya Sudwikatmono, Djuhar Sutanto dan Ibrahim Risjad. "Satu kali ada ribut generasi kedua ketika beberapa aset dipakai untuk menebus utang. Level kedua saling menuntut," ujarnya.

Namun, di tangan Salim, masalah selesai dengan mudah, pembicaraan antar-orang tua. "Penyelesaiannya dengan mengingat hubungan sejak lama, mereka menyelesaikan masalah dengan kepercayaan," ucapnya.

Sumber : TEMPO.CO

No comments:

Post a Comment