Batam: Kawasan usaha di Pulau Nipah, Kepulauan Riau, akan mulai dibangun pada 2013. Sejauh ini, pemerintah sudah mengurus beberapa izin di pusat maupun daerah.
"Sekarang sedang urus perizinan, bila sesuai semua, akan dibangun 2013," kata Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif C. Sutardjo di Batam, Ahad (3/6).
Menteri mengatakan, pembangunan fasilitas usaha labuh jangkar di Pulau Nipah dilakukan swasta. Namun Menteri enggan menjelaskan nama perusahaan yang akan membangun pulau terdepan itu. "Yang bagusnya, pembangunannya tidak menggunakan dana APBN," katanya.
Direktur Jenderal Kelautan Pesisir dan Pulau-pulau Kecil Kementerian Kelautan dan Perikanan Sudirman Saad mengatakan, Pulau Nipa akan dikembangkan sebagai kawasan sentra pertumbuhan ekonomi berbasis pertahanan.
Di atas pulau 44 hektare (ha) itu, seluas 15 ha untuk pertahanan, dan 12 ha untuk bangunan fasilitas labuh kapal. Selain labuh jangkar, juga akan dikembangkan usaha yang berkaitan dengan itu, yaitu pengisian bahan bakar dan penjualan air.
Bahan bakar akan dipasok dari Depo Pertamina Pulau Sambu sedangkan air dari Pulau Karimun Besar. Diperkirakan kebutuhan bahan bakar untuk usaha itu sebanyak enam juta liter. Sedang air bersih sebanyak 2,5 juta liter.
Ia mengatakan, bahan bakar akan dijual dengan harga keekonomian. "Pulau Nipa akan mampu melayani lima kapal berbobot 50.000 GT," katanya.
Sebelumnya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan, Pulau Nipa yang terletak di utara Batam akan dikembangkan untuk kepentingan ekonomi nasional. "Pulau Nipa dibangun untuk kepentingan ekonomi kita," kata Presiden dalam kunjungan ke pulau terdepan itu, kemarin.
Presiden mengatakan, pemerintah ingin memanfaatkan letak strategis Pulau Nipa yang berdekatan dengan kawasan ekonomi Batam, Bintan, Karimun, dan Johor, Malaysia.
Sumber : Metrotvnews.com
No comments:
Post a Comment