Bank Indonesia (BI) memperkirakan pertumbuhan ekonomi di tahun 2013 berada di level 6,4 hingga 6,8 persen. Proyeksi ini lebih rendah dibanding prediksi pemerintah yang tertuang dalam Rancangan Kerja Pemerintah (RKP) 2013, yang sebesar 6,8 hingga 7,2 persen.
Gubernur BI Darmin Nasution mengungkapkan, angka tersebut merupakan angka realistis jika melihat perkembangan ekonomi Indonesia kedepannya.
“Ada beberapa hal penting yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi, seperti investasi, pembentukan modal produk bruto di dalam negeri, dan ekspor bareng dan jasa,” kata Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution di Gedung DPR RI Jakarta, Senin 4 June 2012
Darmin menjelaskan, perbedaan pertumbuhan ekonomi tersebut disebabkan oleh perbedaan penghitungan beberapa hal, diantaranya sektor investasi dan ekspor barang dan jasa.
"Untuk investasi pemerintah mencatat ada kenaikan sebesar 12,1 persen. Sementara BI melihat hanya 10,5 persen," ujar Darmin. Sedangkan untuk pertumbuhan ekspor barang dan jasa, pemerintah mencatat 11 persen. Sedangkan BI sebesar 11,2 persen.
Darmin menambahkan, ke depan ancaman ketidakpastian global masih terus di waspadai, karena akan berdampak pada kurangnya pertumbuhan ekspor.
Sumber : VIVAnews
No comments:
Post a Comment