Jakarta - Bisnis waralaba Indonesia semakin menjanjikan beberapa tahun terakhir. Catatan Asosiasi Franchise Indonesia menyebutkan nilai penjualan sektor usaha ini mencapai Rp 160 triliun per tahun.
Menurut Ketua AFI, Anang Sukandar, perkembangan bisnis waralaba bakal tumbuh pesat seiring dengan meningkatnya jumlah kelas menengah di Indonesia. Meski membukukan nilai penjualan yang signifikan, kata dia, saat ini pertumbuhan sektor ini masih dalam tahap rendah.
"Masih akan tumbuh karena ibaratnya masih bayi," ujarnya dalam pembukaan acara International Franchise License and Business Concept Expo and Conference (IFRA) di Jakarta Convention Center, Jumat 1 Juni 2012.
Anang mengatakan bisnis waralaba yang berasal dalam negeri ataupun asing telah menciptakan 995 ribu lapangan pekerjaan. Waralaba asing pun tidak menjadi pesaing karena memberi kontribusi positif bagi perekonomian dalam negeri. "Mereka banyak memberi lapangan pekerjaan pada masyarakat kita," katanya.
Direktur Eksekutif Perbankan Syariah Bank Indonesia, Edy Setiadi, menilai saat ini bisnis waralaba masih berskala mikro kecil. Namun sektor ini tak luput dari sasaran pembiayaan bank, khususnya bank syariah. Sejak 2011 bank syariah nasional telah membiayai 200 usaha waralaba dengan total penyaluran kredit Rp 30 miliar.
"Sebagai regulator, kami akan mendorong pembiayaan sektor ini agar daya saingnya meningkat," ujarnya.
Acara IFRA 2012 diikuti 283 peserta dari dalam dan luar negeri. Sektor usaha waralaba yang banyak ditawarkan, yakni makanan dan minuman, produk kecantikan dan perawatan tubuh, pendidikan, kursus dan pelatihan, serta otomotif.
Sumber : TEMPO.CO
No comments:
Post a Comment