Wednesday, June 13, 2012

Merencanakan "Septic Tank" Biologis

Merencanakan "Septic Tank" Biologis
Septic tank yang biasa kita kenal akan mengendapkan limbah dan membiarkannya terurai oleh bakteri. Pada beberapa model septic tank, cairan hasil akhir dari tangki ini akan diendapkan ke tanah melalu resapan khusus berkala, septic tank ini harus disedot.

Belakangan berkembang pula septic tank biologis. Fungsinya sama persis dengan septic tank biasa. Hanya, yang membedakannya adalah material penyusunnya. Septic tank ini biasa dibuat dari bahan beton dan dari bahan fiberglass.

Septic tank berbahan fiberglass
Septic tank ini dilengkapi media kotak atau megacell yang dirancang khusus dan disinfektan yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan. Septic tank yang baru tersedia dalam satu merek (Biofil) ini, merupakan hasil reset PT Induro International dengan Pusat Litbang Permukiman, Badan Litbang Kimpraswil, Departemen Kimpraswil.

Satu hal harus diperhatikan saat menggunakan septic tank bahan fiberglass adalah kebutuhannya. Hal tersebut karena penggunaannya diukur dari banyak penghuni rumah. Semakin banyak penghuni rumah, semakin besar pula kapasitas septic tank digunakan. Berikut perbandingannya:

* 2 - 4 orang penghuni butuh kapasitas 1000 liter.

* 4 - 6 orang penghuni butuh kapasitas 1.300 liter.

* 6 - 8 orang penghuni butuh kapasitas 1.610 liter.

* 8 - 12 orang penghuni butuh kapasitas 2.260 liter.

Cara kerja septic tank fiberglass
Di dalam septic tank ini sudah terdapat bakteri pengurai yang dapat menguraikan limbah sampai tuntas. Proses penguraiannya terjadi secara biologis dan filterisasi secara bertahap melalui kompartemen-kompartemen yang ada.

Mula-mula, limbah melalui saringan awal masuk ke dalam kompartemen pertama. Kemudian, limbah dibawa menuju kompartemen kedua. Di sinilah limbah akan diuraikan oleh bakteri yang ada di media kotak A. Setelah itu, limbah akan difilterisasi sebelum menuju ke kompartemen ketiga.

Di dalam kompartemen ketiga, sisa limbah akan diurai kembali oleh bakteri yang ada di media kotak B, dan kemudian difiterisasi lagi. Setelah masuk ke kompartemen ketiga ini, limbah akan dialirkan keluar melalui outlet.

Sebelum melalui outlet, ada tabung (tube) disinfektan yang bila diaktifkan akan melakukan pencucian hama, sehingga limbah bisa langsung dialirkan ke luar menuju drainase umum. Namun, apabila tabung disinfektan tidak diaktifkan, maka limbah bisa dimanfaatkan untuk menunjang ekosistem, seperti ikan dan tanaman.

Sumber : KOMPAS.com

No comments:

Post a Comment