TEMANGGUNG - Petani kopi di sejumlah daerah di kabupaten Temanggung bisa tersenyum bahagia, pasalnya memasuki panen raya tahun ini harga kopi gelondong jenis Arabika terus membaik. Jika Pada bulan sebelumnya harganya hanya Rp 5.000-Rp 5.500 saja, kini telah menembus Rp 6.500 hingga Rp 7.000 per kilogram.
Wuwoh (32) salah satu petani kopi di Desa Tlahab, Kecamatan Kledung menuturkan, memasuki panen raya tahun ini harga kopi di tingkat petani lebih baik jika di bandingkan dengan beberapa bulan sebelumnya.
"Jika dilihat per bulan Maret lalu harga kopi terus naik, dari Rp 3.500, per kilogram ke harga Rp 4.000, terus Rp 4.500. Pada bulan April Rp 5.000, dan saat ini sudah kembali naik menjadi Rp 6.500 - Rp 7.000 per kilogramnya," katanya Selasa (5/6).
Kendati demikian, meski harga terus membaik menurut Wuwoh, apabila dibandingkan dengan bulan yang sama pada tahun 2011 masih sedikit di bawahnya. Hal itu disebakan tahun lalu produksi kopi menurun karena buruknya cuaca, sehingga harganya menjadi mahal.
"Tahun lalu banyak bunga kopi tidak jadi buah karena kebanyakan hujan, terutama saat masa tumbuhnya bunga pada akhir 2010. Makanya bunga kopi banyak yang rontok. Waktu itu dari lahan 0,5 hektare hanya meghasilkan 1,5 ton kopi gelondong merah basah. Sekarang dari lahan setengah hektare bisa panen tiga sampai empat ton," jelasnya.
Ketua Kelompok Tani (Gapoktan) Kopi Daya Manunggal, Desa Tlahab, Kecamatan Kledung, Tuhar (42), mengatakan faktor cuaca menjadi penentu maksimalnya proses pembungaan. Dia memperkirakan harga masih bisa naik pada panen raya di bulan Juli-Agustus nanti.
Sumber : suaramerdeka.com
No comments:
Post a Comment