Wednesday, June 13, 2012

Delegasi, Kunci Sukses Berbisnis bagi Karyawan

Delegasi, Kunci Sukses Berbisnis bagi Karyawan
Anda masih sangat mencintai pekerjaan saat ini, dan betah menjadi karyawan, namun ingin mulai bisnis kecil-kecilan sebagai langkah berinvestasi jangka panjang. Jika ini yang terjadi pada Anda, jangan patah semangat mencari solusi terbaik. Sehingga pekerjaan tak terganggu, namun perlahan cita-cita berwirausaha bisa terwujud.

Salah satu kendala yang paling umum didapati pada karyawan yang tertarik berbisnis adalah waktu. Bagaimana pun, sebagai karyawan, Anda harus menjalankan kewajiban dan berkontribusi maksimal pada perusahaan. Itulah sebab, konsentrasi pun terfokus pada pekerjaan, dan rencana bisnis pun tak terurus dengan baik.

Pakar UKM, Wulan Ayodya mengatakan, karyawan yang ingin berbisnis biasanya terkendala waktu. Sebenarnya, masalah ini bisa diatasi dengan adanya pendelegasian tugas.

"Karyawan yang ingin berbisnis harus mempertimbangkan delegasi, jadi harus punya karyawan untuk bisnisnya. Tugas pemilik bisnis adalah mengontrol, membuat sistem bisnis yang baik sehingga bisa berjalan tanpa andil langsung dari Anda," jelasnya dalam talkshow wirausaha SWOMA di Jakarta beberapa waktu lalu.

Jika sudah menentukan jenis dan skala bisnis, karyawan yang ingin berbisnis harus membuat standard operating procedure yang baik agar usaha dapat berjalan mulus.

"Sistem yang bagus adalah jika pemilik tidak terlibat di dalamnya tapi tetap bisa mengontrol. Dengan membuat sistem yang bagus, bisnis bisa menjadi besar," lanjutnya.

Satu hal yang perlu diingat, bahwa ketidaksempurnaan yang Anda temui saat membangun bisnis, bisa diperbaiki. Jadi, jangan mudah menyerah jika segala sesuatunya tak langsung berjalan mulus. Apalagi bagi Anda yang mulai berbisnis namun masih mempertahankan status karyawan.

Mengenai pilihan bisnis, Anda punya banyak alternatif. Karyawan bisa menggali ide bisnis kreatif dan inovatif, atau jika tak berani mengambil risiko menelorkan ide baru, Anda bisa berinvestasi bisnis waralaba.

"Cari waralaba yang memiliki track record baik, cari tahu siapa yang pernah ambil waralaba tersebut, seperti apa sistemnya, dan telusuri seperti apa keadaan yang sebenarnya. Datangi si pewaralaba untuk mencari tahu lebih dalam tentang bisnis yang dijalankannya," sarannya.

Sumber : KOMPAS.com

No comments:

Post a Comment