Jakarta - Grup Bakrie berniat membuka lima kawasan industri terintegrasi di pulau Jawa, Sumatera, Kalimatan dan Indonesia Timur. Mega proyek ini rencananya siap beroperasi dalam kurun waktu tiga tahun mendatang.
Bakrie siap membentuk anak usaha baru bernama PT Bakrie Eko Investa. Satu proyek kawasan industri di Kalimantan Timur menjadi pilot project Bakrie. Kawasan industri ini akan menampung pabrik pengolah barang tambang (smelter) atau jenis usaha lainnya.
CEO Bakrie Eko Investa, Hiramsyah S. Taib menjelaskan, proyek yang bernama Trans Kalimantan Economic Zone bernilai lebih dari Rp 10 triliun. Dalam pengembangannya, Bakrie akan menggandeng mitra strategis, namun perseroan tetap menjadi pemegang saham pengendali.
"Proyek di Trans Kalimantan, tepatnya di Kalimantan Timur nilainya lebih dari Rp 10 triliun. Nanti ada kawasan industri, kaitannya juga dengan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) pemerintah melalui MP3EI," paparnya.
"Kita siap menjalin kerja sama dengan mitra strategis. Setelah mereka masuk, kita akan jalan. Saat ini sedang dalam persiapan. Ditargetkan dalam tiga tahun sudah operasi," tambah Hiramsyah.
Usai Trans Kalimantan Economic Zone, format yang sama akan diadopsi pada beberapa wilayah. Jawa Barat dan Jawa Timur menjadi incaran pengembangan kawasan industri perseroan selanjutnya. Kemudian disusul pulau Sumatera dan Indonesia Timur.
"Nanti akan ada lima kawasan industri. Dimulai dengan Kalimantan Timur. Untuk yang di Timur, belum bisa disebut di mana," katanya.
Bakrie Eko Investa merupakan anak usaha baru dengan pemenang saham masing-masing PT Bakrie Capital dan PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR). "Porsi sahamnya untuk BNBR akan kecil. Mitranya yang masuk nanti dalam perusahaan bisa banyak, lebih dari 10," paparnya.
Sumber : detik.com
No comments:
Post a Comment